Banyak pertanyaan yang sering ditanyakan oleh Cat
Lover dan Doglover terkait dengan suntik jamur?
Adakah yang disebut dengan “suntik jamur”?
Sebelum kita membahas terkait “SUNTIK JAMUR” kita perlu pahami terlebih dahulu apa
sih yang di sebut infeksi jamur,
dan apakah bisa di obati dengan suntikan?
Berdasarkan literatur yang disampaikan oleh Heinreich
et all. (2019) dalam bukunya Skin Diseases of the Dog and Cat: Third Edition, disampaikan bahwa pengobatan infeksi
jamur dapat dilakukan dengan dua metode ialah dengan pengobatan topikal atau
sistemik. Beberapa jenis terapi topikal yang biasa digunakan ialah di mandikan
atau di grooming menggunakan shampoo yang menggunakan bahan sulfur, atau bahan
lainya yang dapat mengatasi jamur. Selain itu, pemberian obat berupa salep atau
krim juga dapat dilakukan walaupun perlu di ingat bahwa penggunaan obat salep atau krim pada kucing bisa dilalukan
dengan terlebih dahulu mencukur rambut atau bulu pada kucing.
Obat-obat sistemik yang disarankan oleh Heinreich et all. (2019) ialah pemberian
obat-obatan oral berupa Itrakonazol,
Ketokonazol, Terbinafine, atau Griseovulfin. Penggunaan obat suntikan (injeksi)
pada infeksi jamur sangat jarang dilakukan, karena berisiko tinggi menyebabkan
keracunan bahkan kematian. Biasa nya pemberian dengan suntikan dilakukan bila
kondisi sudah sangat parah, dan infeksi jamur tidak hanya terjadi pada bagian
kulit, tetapi sudah menyebar keseluruh bagian dalam tubuh.
Kita kembali lagi terhadap pembahasan utama kita yaitu
suntik jamur? Umumnya yang ditemukan dilapangan, yang biasa di sebut
suntik jamur ialah penyuntikan obat yang mengandung ivermektin. Seperti kita
ketahui ivermektin ialah golongan obat antiparasit yang biasa digunakan untuk
mengobati beberapa kasus akibat kutu. Menurut
Yanuartono et all. (2020)
bahwa pengguna ivermectin yang tidak tepat dan melibihi dosis dapat menyebabkan
terjadinya hewan menjadi lemah, ganguan syaraf, kelumpuhan, kejang, bahkan
kematian.
Dari penjelasan diatas tentu kita dapat simpulkan
bahwa Ivermektin bukanlah obat anti jamur. Penggunaan ivermektin yang tidak
sesuai tentu akan menyebabkan dampak yang merugikan bagi hewan kesayangan kita.
Jadi penulis sangat tidak menyarankan dilakukan apa yang disebut sebagai
“suntik jamur” ini.
Sangat berbahaya bukan, bila kita melakukan “Suntik
Jamur” tanpa mengetahui penyebab dari infeksi kulit yang di alami oleh hewan
kesayangan kita.
Pertanyaan selanjutnya yang disampaikan oleh pemilik
hewan kesayangan adalah, Hewan Kesayangannya ternyata sembuh setelah dilakukan
“suntik jamur” ini ?
Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor
Pertama Infeksi kulit yang dialami oleh hewan
kesayangan kita ialah akibat infeksi parasit kutu sehingga penggunaan bahan
Ivermektin pada “suntik jamur” ini dapat mengatasi masalah infeksi kulitnya. Jadi bukan
mengatasi jamurnya
Kedua, persembuhan terjadi karena adanya efek obat
lainya, bukan karena efek “Suntik Jamur”. Umumnya “suntik jamur” ini di ikuti
oleh terapi lainya seperti dimandikan (grooming) atau diberikan salep. Nah,
dimungkinkan penggunaan terapi lainya seperti dimandikan (grooming) atau obat
salep inilah yang mengobati masalah infeksi jamurnya, bukan karna “suntik
jamur” nya
Dari semua penjelasan diatas tentu dapat disimpulkan
bahwa apa yang disebut “suntik jamur” tentu tidak ada. Untuk mengatasi jamur
memang kita perlu kesabaran karena butuh waktu yang panjang, apalagi gejala
klinis dari infeksi jamur ini memiliki kemiripan dengan infeksi kulit lainya
sehingga diperlukan pemeriksaan yang lebih detail.
Yang perlu teman-teman pahami bahwa penting mencegah kesayangan kita dari infeksi jamur atau infeksi kulit lainya dengan menjaga kebersihanya, tidak dibiarkan berkeliaran di linggukangan luar, serta perlu dimandikan atau grooming secara rutin. Bila terdapat masalah kulit maka segera konsultasikan dengan dokter hewan terdekat anda. Jangan coba-coba, karena hewan kesayangan kita bukan hewan percobaan.
Daftar Pustaka
Heinrich, N.A., Eisenschenk, M., Harvey, R.G., dan Nuttall, T.I.M., 2019, Skin
Diseases of the Dog and Cat: Third Edition, Boca Raton
Florida: Taylor
& Francis Group.
Yanuartono,
S. Indarjulianto, A. Nururrozi, S. R,
dan Purnamaningsih, H. 2020. Penggunaan Antiparasit Ivermectin pada Ternak: Antara
Manfaat dan Risiko. Jurnal
Sain Peternakan Indonesi: 5(1)
Mantap pak dokter
BalasHapusSemoga bermanfaat
BalasHapus