Kucing adalah hewan yang cukup populer karena sering berada disekitar manusia. Kucing banyak di sukai karna memiliki pola tingkah yang sangat beragam, kadang lucu, menggemaskan tetapi kadang juga bisa menjadi galak dan menakutkan.
Kucing sudah ada disekitar manusia lebih dari 5000
Tahun SM (Sebelum Masehi) didaerah mesir kuno. Manfaat kucing juga tentu sangat
beragam dari hanya sekedar teman bagi pemiliknya atau bahkan bisa menjadi
pekerja sebagai hewan pemburu.
Lalu bagaimana pandangan islam terhadap kucing ini?
Islam merupakan agama Rahmatan lil'alamin
yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan
kasih sayang bagi manusia maupun alam termasuk kasih sayang terhadap
hewan.
Salah
satu riwayat dari Sahl bin ‘Amr (ada juga yang memanggilnya: Sahl bin Ar Rabi’
bin ‘Amr Al-Anshari yang dikenal denagn Ibnu Al-Hanzholiyah dan dia termasuk
orang yang ikut Baitur Ridhwan), ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
melewati seekor unta yang punggungnya menempel dengan perutnya (artinya:
kelihatan begitu kurus karena tidak terurus). Beliau bersabda, “Bertakwalah
kalian kepada Allah pada binatang-binatang ternak yang tak bisa berbicara ini.
Tunggangilah ia dengan baik-baik, makanlah pula dengan cara yang baik.”
(HR. Abu Daud, no. 2548. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini
hasan. Imam Nawawi mengatakan dalam Riyadhus Sholihin bahwa hadits ini shahih).
Dalam
riwayat lainya disampaikan bahwa Imam Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihiwasallam bersabda. “Ketika seorang laki-laki sedang berjalan, dia merasakan kehausan
yang sangat, lalu dia turun ke sumur dan minum. Ketika dia keluar, ternyata ada
seekor anjing sedang menjulurkan lidahnya menjilati tanah basah karena
kehausan. Dia berkata, ‘Anjing ini kehausan seperti diriku.’ Maka dia mengisi sepatunya dan
memegangnya dengan mulutnya, kemudian dia naik dan memberi minum anjing itu.
Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuninya.”
Para sahabat bertanya, “Ya
Rasulullah, apakah kita bisa meraih pahala dari binatang?” Beliau menjawab,
“Pada setiap hati yang basah terhadap pahala.”
Dari
kedua hadis ini menunjukkan bahwa agama
Islam mengajarkan pada umatnya untuk berbuat baik kepada siapa saja termasuk
kepada hewan. Umat islam juga dianjurkan untuk bersikap lemah lembut terhadap
hewan, memperhatikan keperluan dan hak dari hewan ciptaan Allah. Anjuran untuk
berbuat baik ini juga termasuk untuk berbuat baik kepada kucing.
Dalam
hadis lainya disebutkan bahwa Imam
Bukhari juga meriwayatkan dalam hadis Shahih-nya “Seorang perempuan masuk neraka karena seekor
kucing yang ia kurung hingga mati, maka dari itu ia masuk neraka karena kucing
tersebut, disebabkan ia tidak memberinya makan dan tidak pula memberinya minum
di saat ia mengurungnya, dan tidak pula ia membiarkannya memakan serangga di
bumi” [HR Al-Bukhari : 3482]
Selain hadis-hadis diatas, pandangan islam terhadap
kucing juga ditunjukkan pada hadis Dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda bahwa “Kucing
itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai
dan berada di sekeliling kita. ” (HR. At Tirmidzi, Abu Daud, An Nasa’i, Ibnu
Majah, Ad Darimi, Ahmad, Malik. Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil no. 173
mengatakan bahwa hadits ini shohih).
Dari hadis-hadis diatas menunjukkan bahwa islam
merupakan agama yang mengajarkan kasih sayang terhadap hewan termasuk kucing.
Memberi makan, minum, atau sebagainya pada kucing tentu diperbolehkan dan tidak
dilarang, selama tidak berlebihan.
Komentar
Posting Komentar