Langsung ke konten utama

Dokter hewan

Dokter Hewan..... 
Tidak terasa menyandang status ini sudah lebih dari satu tahun
Sungguh sangat luar biasa
drh. Alimansyah

Dokter hewan (disebut juga medik veteriner) adalah dokter yang menangani hewan dan penyakit-penyakitnya. Selain bertanggung jawab terhadap kesehatan hewan (keswan), dokter hewan juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan hewan (kesrawan) serta kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet).

Luar biasa bukan.....  menyandang status yang mempunyai tanggung jawab yang cukup besar
karena selain harus mensejahterahkan hewan juga harus menjaga kesehatan manusia

Salah satu semboyan yang sering didengungkan didunia kedokteran hewan ialah "manusia mriga satwa sewaka" yang artinya mensejahterahkan manusia melalui kesehatan hewan.Tugas yang tentu sangat mulia

hmm...  sekedar update.. dari dulu sampe sekarang. Saya Bangga menjadi dokter hewan

Komentar

  1. Halo Dokter...

    Saya baru buka blogg Meee vet.. cukup menarik, tapi kok update'nnya sedikit dok. Padahal bagus bgt loh klo ada informasi2 menarik bisa di share. Saya punya usulan dok. Gmn klo setiap update'n ada pembahasan masalah seputar penyakit atau virus yang skrg ditangani Dokter atau Klinik. Perkembangan-perkembangan virus apa aja yang skrg mewabah? Dan cara penanganannya Dok drmh sebelum tindakan medis.

    Terimakasih...
    Selamat malam...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stud tail ( Feline Tail Gland Hyperplasia)

Pernah punya kucing yang ekornya selalu kotor berwarna hitam , kadang berkerak, bahkan sampai bisa menyebabkan kebotakan? Klo teman-teman punya kasus serupa ini biasa disebut Stud tail   atau istilah kerenya Feline Tail Gland Hyperplasia. Pengertian Kasus Stud Tail merupakan suatu kondisi ketika ekor kucing jantan memiliki kelenjar Apokrin ( keringat )   dan kelenjar Sebaceus ( minyak) yang aktif pada bagian atas ekor. Kelenjar ini menghasilkan hipersekresi lilin yang membuat lesi kucing menjadi berkerak dan membuat kerontokan pada rambut (bulu). Jika kondisi ini sudah parah, maka bisa membuat ekor kucing menjadi rentan terhadap infeksi bakteri dan menyebabkan bau tak sedap. Kasus ini umumnya terjadi pada kucing jantan walaupun demikian tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada kucing betina. Selain di bagian ekor kondisi ini juga bisa terjadi dibagian bawah dagu kucing. Penyebab Pada kasus ini ternjadi hiperplasia pada kelenjar sebaceus dan apokrin sehingga terjadi...

Kasus Displasia Abomasum pada Sapi

Displasia Abomasum (DA) merupakan suatu kondisi dimana terjadi perpindahan abomasum dari lokasi yang sebenarnya.  Umumnya kasus DA banyak terjadi pada sapi perah ( Friesian Holstein ) yang memiliki produksi susu yang tinggi. Kasus ini biasanya terjadi pada akhir masa kebuntingan berkisar 2 minggu sebelum kelahiran (2 minggu prepartus ) dan pada awal masa laktasi yaitu sekitar 8 minggu setelah kelahiran (8 minggu post partus). Selain sapi, kasus DA juga dapat terjadi pada jenis ruminansia lainya, walaupun kasus pada rumininasia lainnya jarang terjadi.

Jenis-Jenis Domba Di Dunia

Kelompok hewan ruminansia merupakan kelompok yang tergolong cukup banyak di domestikasi atau dimanfaatkan oleh manusia. Hewan ini dapat dijadikan sebagai sumber protein hewani yaitu diambil daging dan susunya, sebagai bahan pembuat pakaian (wol) atau sebagai pekerja. Ada beberapa jenis hewan yang termasuk dalam kelompok hewan ruminansia antara lain: Sapi, Kerbau, Kambing, dan Domba.