Langsung ke konten utama

Tahukah Kamu? Organisasi Nonteritorial



Pernahkah kamu dengar tentang singkatan ONT? nah kepanjangan dari ONT ialah Organisasi Non Teritorial. Singkatnya ONT merupakan organisasi di bawah PDHI yang dibentuk atas dasar Kesamaan Spesies hewan, Kesamaan Disiplin Ilmu dan Kesamaan Minat/Kesamaan Bidang Kerja dalam dunia Kedokteran Hewan. Kalo di dunia mahasiswa biasa kita kenal dengan Himpunan Minat Profesi  atau sejenisnya.

Nah ONT yang ada saat ini sudah cukup beragam, berikut merupakan beberapa ONT yang ada (Sumber: Buku 100 Tahun Dokter Hewan Indonesia)
  1. Ikatan Dokter Hewan Karantina Indonesia (IDHKI)
  2. Ikatan Dokter Hewan Sapi Perah Indonesia (IDHSPI)
  3. Asosiasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Indonesia (ASKESMAVETI)
  4. Asosiasi Dokter Hewan Satwa Liar, Aquatik dan Hewan Eksotik Indonesia (ASLIQEWAN)
  5. Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI)
  6. Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia (ADHPI)
  7. Asosiasi Pathologi Veteriner Indonesia (APVI)
  8. Asosiasi Epidemiologi Veteriner Indonesia
  9. Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Laboratorium Indonesia
  10. Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia

Sudahkah anda menentukan dimana kah anda akan bergabung sebagai seorang dokter hewan ataukah ingin membentuk ONT baru?  Viva veteriner

Komentar

  1. Bila MAsih Kurang tolong ditambahkan dikomentar ya.. terima kasih..

    BalasHapus
  2. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    jujur dalam segala hal tidak akan mengubah duniamu menjadi buruk ,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Distemper pada Anjing

Canine Distemper merupakan   salah satu penyakit penting pada anjing yang dapat menyebabkan kematian yang cukup tinggi . Tingkat kematian akibat Canine distemper pada anjing menempati urutan kedua setelah rabies (Deem et al . 2000).   Canine distemper disebabkan oleh adanya infeksi Canine distemper virus dari genus Morbillivirus dan famili Paramyxoviridae. Gejala klinik yang ditimbulkan sangat bervariasi. Gejala klinis yang timbul akibat infeksi virus distemper dapat beragam, tergantung organ yang diserang. Virus distemper umumnya dapat menyerang beberapa sistem organ seperti sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem saraf dan kulit.   Infeksi canine distemper virus menyebabkan adanya lesio khas pada kulit yaitu Footpad Hyperkeratosis yang biasa disebut dengan Hard Pad Disease   ( Koutinas et al. 2004).   Gambar 1. Anak Anjing (Dokumentasi Pribadi) Canine distemper pertama kali di isolasi oleh Carre pada tahun 1905. Penyakit ini tersebar diseluruh belahan dunia. Di ind

Kasus Displasia Abomasum pada Sapi

Displasia Abomasum (DA) merupakan suatu kondisi dimana terjadi perpindahan abomasum dari lokasi yang sebenarnya.  Umumnya kasus DA banyak terjadi pada sapi perah ( Friesian Holstein ) yang memiliki produksi susu yang tinggi. Kasus ini biasanya terjadi pada akhir masa kebuntingan berkisar 2 minggu sebelum kelahiran (2 minggu prepartus ) dan pada awal masa laktasi yaitu sekitar 8 minggu setelah kelahiran (8 minggu post partus). Selain sapi, kasus DA juga dapat terjadi pada jenis ruminansia lainya, walaupun kasus pada rumininasia lainnya jarang terjadi.

Abses pada sapi

Sapi perah Abses merupakan salah satu masalah yang cukup sering terjadi pada sapi perah. Kondisi abses banyak terjadi pada peternakan sapi perah yang memiliki tingkat sanitasi kandang yang rendah. Abses merupakan kumpulan nanah (netrofil yang mati) yang berada dalam kavitas jaringan tubuh yang biasanya pada daerah kulit dan menimbulkan luka yang cukup serius karena infeksi dari bakteri pembusuk . Abses itu sendiri merupakan reaksi ketahanan dari jaringan untuk menghindari menyebar nya benda asing di tubuh. Pada abses terdapat nanah yang terlokalisasi dan dikelilingi oleh jaringan yang meradang . Gejala khas abses adalah peradangan, merah, hangat, bengkak, sakit, bila abses membesar biasanya diikuti gejala demam, selain itu bila ditekan terasa adanya terowongan (Boden 2005).