Langsung ke konten utama

CaDoHe Reproduksi

Co AS Reproduksi
Reproduksi...  Luar biasa, Bagian CoAs yang bikin kita melek tentang permasalahan-permasalahan reproduksi  ....   Pada hewan tentunya (Kalo manusia gimana ya? mikirrrrrrr)
Dibagian reproduksi kita bakalan banyak waktu di tempat yang namanya URR, kepanjanganya tuh Unit Rehabilitasi Reproduksi.
Jadi !!!! ini merupakan  tempat buat memperbaiki masalahan-masalah reproduksi.... anak-anak CoAs juga bakalan dikirim ketempat ini..
Mungkin  anak-anak CoAs pada dikirim ke URR karena  sedang mengalami permasalahan reproduksi (lohhhhhhhh..... ngajak berantem nih))...
Kegiatan Co As di bagian reproduksi cukup beragam, bahkan sangat beragam... sangat.....Mulai dari ngobok-ngobok pantat sapi, ngawinin sapi, nampung sperma, meriksa semen (sperma) sampai jalan-jalan keberbagai macam peternakan, dan tak kalah penting kegiatan wajib di URR itu makan Mi Rebus setiap sore sambil nunggu pengamatan sperma... Wuisssss (sibuk banget kan)
Pas Minggu pertama, gw dan sembilan orang teman lainya dapat giliran buat ngobok-ngobok pantat sapi, istilah keren nya sih Palpasi Perektal  artinya tuh megang-megang rektum sapi (ini bukan tindakan  yang cabul.......) 
Kita bakalan masukin tangan ke pantat sapi trus masuk kedalam rektum sambil megang-megang kotoranya... (CoDoHe tu jorok juga ya....... konsistesi feses tuh kenyal gimana gitu.. Huaaaaaa)
Otomatis karena kita mau pegang2 sapi, kita tetap mesti  dapat sapinya, buat dapat sapinya kita mesti ngeluarin dari kandang.. .. mantap kan??
Pas datang kekandang buat ngambil sapinya.. Para CoAs udah mulai salting duluan.. sapinya dengan tatapan tajam melihat ke Para Co As yang sudah siap ngobok-ngobok.. kayaknya mereka paham tuh bakalan diapa2in ma para Co As.. ada yang mulai nanduk2, nendang2,  pokoknya serem dah..
Tapi.............    anak2 CoAs juga gak kalah seremnya, dengan segala kekuatan jiwa dan tenaga, Anak2 CoAs berhasil ngeluarin  para sapi2... (pertarungan hidup dan mati buat ngeluarin sapi)
Walaupun ada insiden CoAS yang dikejar2 ama sapi... tapi keinginan untuk mengobok2 pantat sapi ternyata menjadi lebih besar.. heheheh (sekali lagi ini gak cabul).  Alhasil tingkat keberanian anak2 CoAs untuk menghadapi para sapi korban pelecahan(eitssssss..... ) menjadi lebih tinggi... mantap.
Sapi-sapi yang jadi korban para CoAs ternyata masing-masing punya nama yang berbeda dan unik2  mulai dari Chi Cha, Jesika, Wati (bukan aliwati......), cempaka, clara, trus ada minji, kelly dan yang paling serem si Rajesi (saya adalaha salah satu korban keganasan Rajesi.. masih dendam sampai sekarang.. huuuuu).
Sapi yang paling baik di URR adalah si Wati.. sapi paling tahan banting yang gak pernah bermasalah selama proses ngodok2.... sapi ini kalo sedang dipake ama anak2 CoAs, dia Dieeeeemmmmm aja... jadinya anak2 CoAs dengan leluasa memasukkan tanganya kedalam lubang  -------  (sensor) nya wati ( ini gak cabul).  Sapi rekomendasi buat kelompok selanjutnya nihhhh....
Kita bukan cuman sekedar ngodok-ngodok sapi, kita bakalan meriksa status reproduksi dari sang sapi, kita nentuin dia sedang berada pada fase apa? Apa sudah bisa di kawinin atau blum.... sudah kan...
Tapi jujur sejujur jujurnya selama saya masukin tangan dan megang ovarium, saya benar2 gak ngerti sama sekali tentang kondisi ovarium yang ada..., bagaimana caranya coba, kita disuruh punya mata di tangan.. kebayang tuh kalo mata ada di tangan...  bisa2 pas tangan masuk ke dalam rectum yang kelihatan kotoran doaaaanngggg.. Huekssss.. apalagi hidung yang dekat dengan mata ikut2an ada di tangan.. Wuisss.... mantap dah.. gak tau dah jadinya kayak apa... (bakalan jadi alien Jenis baru)...
Wuissss... setelah kita megang2 organ-organ reproduksi mulai dari cerviks, uterus ampe ovarium..  kita lanjutin ke kegiatan yang namanya Inseminasi Buatan, istilah gampangnya nya sih kita kawinin sapi.. huaa ( bukan Anak Co AS yaaaa!!  yang ngawinin).  Jadi IB itu istilah lain buat kawin buatan.
Hmm.. Kawin ja ada buatan ya?? Heeeeeeeeee
Minggu pertama minggu yang sangat menyenangkan.... tapi menegangkan.. wuhhhhhhhh....
Mantap.....   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Distemper pada Anjing

Canine Distemper merupakan   salah satu penyakit penting pada anjing yang dapat menyebabkan kematian yang cukup tinggi . Tingkat kematian akibat Canine distemper pada anjing menempati urutan kedua setelah rabies (Deem et al . 2000).   Canine distemper disebabkan oleh adanya infeksi Canine distemper virus dari genus Morbillivirus dan famili Paramyxoviridae. Gejala klinik yang ditimbulkan sangat bervariasi. Gejala klinis yang timbul akibat infeksi virus distemper dapat beragam, tergantung organ yang diserang. Virus distemper umumnya dapat menyerang beberapa sistem organ seperti sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem saraf dan kulit.   Infeksi canine distemper virus menyebabkan adanya lesio khas pada kulit yaitu Footpad Hyperkeratosis yang biasa disebut dengan Hard Pad Disease   ( Koutinas et al. 2004).   Gambar 1. Anak Anjing (Dokumentasi Pribadi) Canine distemper pertama kali di isolasi oleh Carre pada tahun 1905. Penyakit ini tersebar di...

Kasus Displasia Abomasum pada Sapi

Displasia Abomasum (DA) merupakan suatu kondisi dimana terjadi perpindahan abomasum dari lokasi yang sebenarnya.  Umumnya kasus DA banyak terjadi pada sapi perah ( Friesian Holstein ) yang memiliki produksi susu yang tinggi. Kasus ini biasanya terjadi pada akhir masa kebuntingan berkisar 2 minggu sebelum kelahiran (2 minggu prepartus ) dan pada awal masa laktasi yaitu sekitar 8 minggu setelah kelahiran (8 minggu post partus). Selain sapi, kasus DA juga dapat terjadi pada jenis ruminansia lainya, walaupun kasus pada rumininasia lainnya jarang terjadi.

Stud tail ( Feline Tail Gland Hyperplasia)

Pernah punya kucing yang ekornya selalu kotor berwarna hitam , kadang berkerak, bahkan sampai bisa menyebabkan kebotakan? Klo teman-teman punya kasus serupa ini biasa disebut Stud tail   atau istilah kerenya Feline Tail Gland Hyperplasia. Pengertian Kasus Stud Tail merupakan suatu kondisi ketika ekor kucing jantan memiliki kelenjar Apokrin ( keringat )   dan kelenjar Sebaceus ( minyak) yang aktif pada bagian atas ekor. Kelenjar ini menghasilkan hipersekresi lilin yang membuat lesi kucing menjadi berkerak dan membuat kerontokan pada rambut (bulu). Jika kondisi ini sudah parah, maka bisa membuat ekor kucing menjadi rentan terhadap infeksi bakteri dan menyebabkan bau tak sedap. Kasus ini umumnya terjadi pada kucing jantan walaupun demikian tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada kucing betina. Selain di bagian ekor kondisi ini juga bisa terjadi dibagian bawah dagu kucing. Penyebab Pada kasus ini ternjadi hiperplasia pada kelenjar sebaceus dan apokrin sehingga terjadi...