Kelompok hewan ruminansia merupakan kelompok yang tergolong cukup banyak di domestikasi atau dimanfaatkan oleh manusia. Hewan ini dapat dijadikan sebagai sumber protein hewani yaitu diambil daging dan susunya, sebagai bahan pembuat pakaian (wol) atau sebagai pekerja. Ada beberapa jenis hewan yang termasuk dalam kelompok hewan ruminansia antara lain: Sapi, Kerbau, Kambing, dan Domba.
Domba merupakan hewan ruminansia berkaki empat dari family Bovidae. Hewan ini termasuk dalam kelompok ungulate dan berkembang biak dengan cara melahirkan. Makanan utama sehari-harinya adalah rumput. Ciri khas utama dari domba ialah memiliki rambut yang tebal dan biasa diperuntukan untuk pembuatan wol. Selain itu pada domba jantan terlihat bentuk tanduk yang cukup besar. Tanduk pada domba umumnya berbentuk segitiga memanjang dan melingkar.
Domba merupakan hewan yang hampir tersebar diseluruh belahan dunia, ada yang masih hidup liar dan ada yang sudah mengalami domestikasi. Berikut merupakan beberapa jenis domba yang ada didunia.
Argali (Ovis ammon)
Domba ini masih hidup liar didaratan tinggi yang berbukit. Umumnya domba jenis ini berada pada daerah asia tengah. Domba argali merupakan salah satu domba terbesar didunia, tingginya dapat mencapai 120 cm dan berat 140 kg. Warna rambut (bulu) domba ini bervariasi dari kuning sampai coklat gelap. Pada domba jantan rambut di leher berwarna keputih-putihan dan terdapat jambul di belakangnya. Domba jantan dari jenis ini bertanduk besar, panjangnya mencapai 190 cm atau 6.3 kaki.
Bighorn Sheep (Ovis canadensis)
Domba ini biasa juga disebut sebagai domba bertanduk besar. Tersebar di Amerika Utara dan Siberia, walaupun populasi nya sebagaian besar berada pada daerah Amerika Utara. Nama Bighorn diambil dari bentuk tanduknya, Domba jantan memiliki tanduk yang besar dan membengkok, berat tanduknya dapat mencapai 30 lb (14 kg). Warna domba Bighorn bervariasi (coklat gelap atau keabu-abuan). Domba Bighorn betina beratnya bisa 200 pon (90 kg), jantan beratnya dapat mencapai 300 pon (135 kg).
Thinhorn Sheep (Ovis dalli)
Merupakan Domba liar yang hidup didaerah bergunung-gunung, atau daerah berbukit yang curam, yang memiliki padang rumput. Domba Thinhorn menghuni rangkaian pegunungan Alaska yang subarctic, Wilayah Yukon, Wilayah barat laut pegunungan Mackenzie, dan Columbia Britania utara. Warna rambut dari domba ini ialah putih dan coklat. Warna tanduk kekuning-kuningan, pada domba jantan tanduknya bengkok dan besar, sedangkan pada domba betina lebih pendek dan tipis, serta hanya sedikit membengkok.
Mouflon (Ovis musimon)
Domba Mouflon tersebar di Caucasus, dan di Iraq utara dan daerah Iran. Domba Mouflon pertama kali diperkenalkan ke pulau Corsica, Sardinia, Rhodes, dan Cyprus,pada periode neolithic, perkanalan ini telah dimulai sejak permulaan penjinakan domba ini. Umumnya warna rambut ialah coklat kemerah-merahan . Pada Domba jantan terdapat tanduk yang besar. Tinggi bagaian depan domba ini ialah berkisar 90 cm dengan berat badan sekitar 50 kg untuk domba jantan dan 35 kg untuk domba betina. Pemanfaatan domba ini ialah pada penggunaan dagingnya.
Urial (Ovis orientali)
Domba ini merupakan kelompok domba liar Ovis orientalis. Domba Urial dikenal sebagai Shapo atau Arkhar. Urial ditemukan di daerah Asia pusat dari northeastern Iran dan Kazakhstan ke Balochistan dan Ladakh. Warna rambut domba urial coklat kemerah-merahan, rambut akan mengalami pemudaran sepanjang musim dingin. Domba jantan mempunyai tanduk besar mengeriting keluar sampai ke belakang kepala. Tanduk dari jantan dapat tumbuh sampai 1 meter . Rata-Rata tinggi depan dari domba jantan dewasa berkisar 80-90 cm. Lingkungan hidup dari Urial berada di tempat yang berumput. Domba ini memiliki musim kawin yang dimulai pada bulan September.
Merino (Ovis orientalis aries)
Suffolk (Ovis aries)
Domba Suffolk berasal dari Inggris. Domba ini memiliki ciri khas yaitu memiliki warna kepala yng hitam. Suffolk memilki bobot badan yang tinggi, di Inggris berat Domba jantan dapat mencapai 135-200 Kg dan Domba betina 100-150 Kg. Domba ini persilangan antara domba jantan Southdow dengan domba Norfolk betina. Dari domba Southdow, domba Suffolk mendapatkan rambut yang bermutu baik, sedangkan dari domba Norfolk didapatkan tanduk yang cukup besar dan berat badan yang berkualitas bagus Presentase daging yang tinggi yaitu 55-65 % dari bobot badan, domba ini telah disilangkan dengan domba merino yang menghasilkan domba suffmer. Penyebaran domba ini yaitu didaerah New York, Panama, dan beberapa negara-negara eropa.
Domba ekor tipis
Domba ini merupakan salah satu domba asli Indonesia. Populasinya 80% di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Keistemewaan dari domba ini ialah Mampu hidup didaerah yang gersang. Domba ini memiliki ukuran tubuh yang kecil serta bentuk ekor yang relative kecil dan tipis. Warna rambut dibadan putih, kadang-kadang ada warna lain seperti belang-belang hitam disekitar mata, hidung dan bagian lain. Domba jantan bertanduk kecil dan melingkar . Berat domba jantan dewasa berkisar 30-40 kg, dan berat domba betina dewasa ialah sekitar 15-20 kg. Wol yang dihasilkan biasanya kasar. Walaupun menghasilkan daging yang sedikit namun daging dari domba ini cukup terkenal karena kelezatanya .
Domba ekor gemuk
Domba ekor gemuk merupakan salah domba yang banyak ditemukan didaerah Indonesia. Domba ini banyak terdapat di Jawa Timur dan Madura, pulau-pulau di Nusa Tenggara dan Sulawesi Selatan Donggala. Ciri khasnya ialah memiliki ekor panjang, lebar, tebal, besar, dan semakin keujung semakin kecil. Domba jantan dan betina tidak memiliki tanduk . Domba berwarna putih, tetapi ada beberapa pada anaknya yang berwarna hitam atau kecoklatan. Wol yang dihasilkan kasar. Domba ini merupakan domba tipe pedaging . Berat jantan dewasa antara 40 – 60 kg, sedangkan berat badan betina dewasa 25 – 35 kg. Tinggi badan pada jantan dewasa antara 60 – 65 cm, sedangkan pada betina dewasa 52 – 60 cm.
Domba Garut (Ovies aries)
Domba ini merupakan jenis domb yang sangat terkenal didaerah jawa barat. Domba ini merupakan hasil persilangan segitiga antara domba asli Indonesia, domba Merino dari Asia Kecil dan domba Cape/Capstaad (ekor gemuk) dari Afrika. Dinamanakan domba garut karena awal perkembangan domba ini ialah berasal dari daerah Garut Jawa Barat. Domba Garut memiliki tubuh agak besar. Domba jantan dewasa mempunyai bobot 60-80 kg, sedangkan yang betina mempunyai bobot 30-40 kg. Domba jantan memiliki tanduk yang cukup besar, melengkung kearah belakang, dan ujungnya mengarah kedepan sehingga berbentuk seperti spiral. Memiliki ekor yang pendek dan pangkalnya agak besar (gemuk). Bentuk telinganya pendek yang terletak dibelakang pangkal tanduk. Bulunya panjang dan halus, berwarna putih, hitam, coklat atau kombinasi dari ketiga warna tersebut. Domba ini baik untuk penghasil daging namun umumnya didaerah Jawa Barat domba ini di gunakan dalam tradisi lomba ketangkasan domba.
Komentar
Posting Komentar