Langsung ke konten utama

Konsepan OWOH (One World One Health)

Konsepan ” One World One Health”  (OWOH) merupakan konsepan yang cukup populer dikalangan dunia Kedokteran hewan, tapi tahukah anda tentang apa sebenarnya dari artian ”One World One Health” ?? 

Konsepan One World One Health pertama kali diperkenalkan didunia pada tahun 2004, yaitu pada sebuah konfrensi di MANHATTAN. Konfrensi ini dilakukan karena ada kekhawatiran dunia tentang semakin berkembangnya penyakit-penyakit menular khusunya yang bearasal dari Hewan Seperti  Flu burung, SARS, Rift Valley Fever, Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE), Ebola, ataupun penyakit-penyakit baru lainya yang bersumber dari hewan. Penyakit-penyakit tersebut  tentu mengindikasikan bahwa kesehatan manusia dan kesehatan hewan memiliki hubungan yang erat.. Konfrensi ini menghasilkan 12 prinsip yang biasa disebut dengan ” One World One Health”  (OWOH), yaitu :
    1. Menggetahui hubungan yang penting antara manusia, hewan domestic dan kesehatan satwa liar yang dapat menimbulkan ancaman bagi manusia, supply makanan, Suplay pakan, Keanekaragaman hayati (Biodeversity)
    2. Bahwa pengunaan tanah dan air memiliki implikasi nyata pada kesehatan.
    3. Kesehatan satwa liar merupakan komponen penting dari pencegahan penyakit global.
    4. Mengakui progam kesehatan manusia sangat berpengaruh dalam memberikan kontribusi terhadap upaya-upaya konservasi.
    5. Pendekatan holistik secara continue dengan cara pencegahan, pengawasan, pemantauan, pengendalian, mitigasi terhadap emerging desease.
    6. Mencari peluang untuk mengintegrasikan seluruh keanekaragaman hayati (biodeversiti) demi kesehatan manusia dengan kesehatan hewan, ketika mengembangakn solusi terhadap ancaman penyakit menular.
    7. Mengurangi keinginan perburuan liar dan membuat peraturan yang lebih bagus untuk mengatur hidup satwa liar dan perdaganagn hewan-hewan.
    8. Membatasi pembunuhan  dan perburuan semua spesies satwa liar untuk mengontrol populasi satwa liar.
    9. Memperluas pemikiran cakrawala manusia mengenai semua hal yang ada kaitannya dengan kesehatan, infrasruktur, termasuk kendala bahasa.
    10. Kolaboratif antara pemerintah, masyarakat lokal, masyarakat non-publik, dan sektor swasta untuk memenuhi tantangan kesehatan global dan konservasi keanekaragaman hayati.
    11. Menyediakan sumber daya yang memadai untuk mendukung informasi tentang health survailence.
    12. Kegiatan yang terus menerus dalam pendidikan untuk memahami hubungan antara kesehatan dengan integritas ekosistem.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Distemper pada Anjing

Canine Distemper merupakan   salah satu penyakit penting pada anjing yang dapat menyebabkan kematian yang cukup tinggi . Tingkat kematian akibat Canine distemper pada anjing menempati urutan kedua setelah rabies (Deem et al . 2000).   Canine distemper disebabkan oleh adanya infeksi Canine distemper virus dari genus Morbillivirus dan famili Paramyxoviridae. Gejala klinik yang ditimbulkan sangat bervariasi. Gejala klinis yang timbul akibat infeksi virus distemper dapat beragam, tergantung organ yang diserang. Virus distemper umumnya dapat menyerang beberapa sistem organ seperti sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem saraf dan kulit.   Infeksi canine distemper virus menyebabkan adanya lesio khas pada kulit yaitu Footpad Hyperkeratosis yang biasa disebut dengan Hard Pad Disease   ( Koutinas et al. 2004).   Gambar 1. Anak Anjing (Dokumentasi Pribadi) Canine distemper pertama kali di isolasi oleh Carre pada tahun 1905. Penyakit ini tersebar di...

Kasus Displasia Abomasum pada Sapi

Displasia Abomasum (DA) merupakan suatu kondisi dimana terjadi perpindahan abomasum dari lokasi yang sebenarnya.  Umumnya kasus DA banyak terjadi pada sapi perah ( Friesian Holstein ) yang memiliki produksi susu yang tinggi. Kasus ini biasanya terjadi pada akhir masa kebuntingan berkisar 2 minggu sebelum kelahiran (2 minggu prepartus ) dan pada awal masa laktasi yaitu sekitar 8 minggu setelah kelahiran (8 minggu post partus). Selain sapi, kasus DA juga dapat terjadi pada jenis ruminansia lainya, walaupun kasus pada rumininasia lainnya jarang terjadi.

Stud tail ( Feline Tail Gland Hyperplasia)

Pernah punya kucing yang ekornya selalu kotor berwarna hitam , kadang berkerak, bahkan sampai bisa menyebabkan kebotakan? Klo teman-teman punya kasus serupa ini biasa disebut Stud tail   atau istilah kerenya Feline Tail Gland Hyperplasia. Pengertian Kasus Stud Tail merupakan suatu kondisi ketika ekor kucing jantan memiliki kelenjar Apokrin ( keringat )   dan kelenjar Sebaceus ( minyak) yang aktif pada bagian atas ekor. Kelenjar ini menghasilkan hipersekresi lilin yang membuat lesi kucing menjadi berkerak dan membuat kerontokan pada rambut (bulu). Jika kondisi ini sudah parah, maka bisa membuat ekor kucing menjadi rentan terhadap infeksi bakteri dan menyebabkan bau tak sedap. Kasus ini umumnya terjadi pada kucing jantan walaupun demikian tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada kucing betina. Selain di bagian ekor kondisi ini juga bisa terjadi dibagian bawah dagu kucing. Penyebab Pada kasus ini ternjadi hiperplasia pada kelenjar sebaceus dan apokrin sehingga terjadi...